Terkini

Tim Dosen UBL Raih Pendanaan DRP2M Kemenristekdikti

Tuesday, July 11, 2017
(foto: ubl)

BANDARLAMPUNG – Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Masyarakat (DRP2M) Kemenristekdikti akhirnya meloloskan proposal diseminasi pendanaan hibah prototipe teknologi untuk masyarakat tahun 2017 yang diajukan tim dosen Fisip Universitas Bandarlampung (UBL).

Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DRP2M Nomor 36/E/KPT/2017 tentang Penerima Pendanaan Prototipe Teknologi untuk Masyarakat Tahun 2017 yang diupload di laman Kemenristekdikti.

“Alhamdulillah, kami satu-satunya tim pengusul penerima pendanaan dari Fisip UBL, bahkan antar akademisi perguruan tinggi swasta (PTS) se-Lampung. Proposal kami salah satu, yang dinilai pusat dengan poin tinggi dari 115 proposal tim dosen antar perguruan tinggi se-Indonesia,” kata Budhi Waskito selaku ketua tim dosen yang beranggotakan Soewito dan Supriyanto, Senin (10/7/2017).

Waskito menjelaskan, proposal itu diberi judul ‘Akselarasi Alih Teknologi Pengelolaan Sampah di Desa Tanjung Kesuma, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur’.

Menurutnya, ia dan timnya berupaya mendekatkan hasil riset teknologi dengan kebutuhan masyarakat. Kepala Lembaga Sistem Penjaminan Mutu (LSPM) ini juga menegaskan, terpilihnya daerah itu karena ada kedekatan tim sejak awal tahun dengan para masyarakat sekitar, sebagai mitra dan user.

“Selama ini, banyak hasil riset hanya sekedar jadi bahan jurnal dan menjadi katalog di perpustakan sehingga kurang teraplikasikan dengan baik di masyarakat termasuk teknokogi pengelolaan sampah," paparnya.

Tak lupa, tim dosen Fisip membawa pesan Rektor UBL Yusuf S. Barusman, yang menyebut dengan capaian saat ini menegaskan peran UBL sebagai universitas kelas dunia, dengan basis penyelesaian masalah dari tingkat masyarakat lokal kian terwujud.

 “Saya yakin, prestasi ini akan diikuti dosen lain, dengan semangat membangun potensi diri dengan memanfaatkan fasilitas, dukungan dan potensi yang ada. Harapannya, pengiriman proposal ini memudahkan mereka meningkatkan derajat akademik, ke level doktoral bahkan guru besar,” katanya. (Rls)

No comments:

Post a Comment