Kondisi motor dan korban kecelakaan di Jalan Hasanudin, Bandar Lampung. (foto: tribunlampung) |
MEDIALAMPUNG.ML - Insiden kecelakaan maut terjadi di Jalan Sultan Hasanudin, Kelurahan Gunung Mas, Kecamatan Telukbetung Selatan, Senin (12/9/2016) sore.
Kecelakaan antara mobil truk fuso dengan sepeda motor ini menewaskan dua orang. Keduanya adalah bibi dan keponakan, Mini (40) pegawai Hotel Arinas dan Tedi (17), pelajar SMA.
Kecelakaan antara mobil truk fuso dengan sepeda motor ini menewaskan dua orang. Keduanya adalah bibi dan keponakan, Mini (40) pegawai Hotel Arinas dan Tedi (17), pelajar SMA.
Anwar, sepupu Tedi, mengatakan, tidak ada firasat bahwa Tedi akan pergi selamanya. Anwar menceritakan, mereka kumpul keluarga untuk merayakan Hari Raya Idul Adha di rumah saudara.
“Saya tidak menyangka. Tadi padahal baru ketemu kumpul keluarga,” ujar Anwar.
Pada saat kumpul keluarga itu, tutur dia, Tedi memang sempat mengeluarkan kalimat terakhir kepada dirinya. Menurut Anwar, Tedi meminjam telepon selulernya untuk foto-foto.
“Saya tidak menyangka. Tadi padahal baru ketemu kumpul keluarga,” ujar Anwar.
Pada saat kumpul keluarga itu, tutur dia, Tedi memang sempat mengeluarkan kalimat terakhir kepada dirinya. Menurut Anwar, Tedi meminjam telepon selulernya untuk foto-foto.
“Kak pinjam HP nya untuk terakhir kali ya. Tedi mau selfie-selfie dan foto-foto keluarga,” ujar Anwar menirukan kalimat Tedi.
Anwar tidak menyangka ternyata kalimat itu adalah pertanda dari Tedi akan pergi untuk selamanya.
Saat itu, Tedi lalu memfoto dirinya bersama teman perempuannya. Kemudian Tedi foto selfie dan memfoto anggota keluarga yang kumpul. Setelah itu, kata Anwar, Tedi memindahkan foto selfie dirinya ke ponsel Tedi melalui bluetooth.
“Foto-foto selfie terakhir Tedi sudah saya hapus di HP saya. Soalnya tadi Tedi pesan fotonya dihapus saja setelah dipindahkan ke HP-nya,” jelas Anwar.
Tedi dikenal sebagai sosok yang baik. Anwar, sepupu Tedi, mengatakan, sehari-harinya Tedi adalah anak yang periang.
Anwar tidak menyangka ternyata kalimat itu adalah pertanda dari Tedi akan pergi untuk selamanya.
Saat itu, Tedi lalu memfoto dirinya bersama teman perempuannya. Kemudian Tedi foto selfie dan memfoto anggota keluarga yang kumpul. Setelah itu, kata Anwar, Tedi memindahkan foto selfie dirinya ke ponsel Tedi melalui bluetooth.
“Foto-foto selfie terakhir Tedi sudah saya hapus di HP saya. Soalnya tadi Tedi pesan fotonya dihapus saja setelah dipindahkan ke HP-nya,” jelas Anwar.
Tedi dikenal sebagai sosok yang baik. Anwar, sepupu Tedi, mengatakan, sehari-harinya Tedi adalah anak yang periang.
“Setahu saya dia tidak pernah aneh-aneh,” ujar Anwar
Menurut dia, Tedi adalah anak satu-satunya dari pasangan Yono dan Mul. Yono, ayah Tedi, bekerja sebagai pedagang di Muara Angke, Jakarta.
Menurut Anwar, ia sempat bertemu Tedi di masjid sekitar saat melihat pemotongan hewan kurban.
Menurut Anwar, ia sempat bertemu Tedi di masjid sekitar saat melihat pemotongan hewan kurban.
“Saya sempat ngobrol dengan Tedi soal hewan kurban yang mau dibawa Tedi,” ujar Anwar.
Pada saat itu, menurut Tedi, suami Mini, sedang sakit sehingga tidak bisa menjemput Mini pulang kerja di Hotel Arinas. Mini meminta tolong kepada Tedi untuk menjemputnya.
Pada saat itu, menurut Tedi, suami Mini, sedang sakit sehingga tidak bisa menjemput Mini pulang kerja di Hotel Arinas. Mini meminta tolong kepada Tedi untuk menjemputnya.
“Biasanya suaminya yang menjemput Mini. Tapi hari ini tidak bisa karena suami Mini sakit makanya minta tolong Tedi yang menjemput,” jelas Anwar, seperti dilansir Tribunlampung.
Tedi pun menjemput Mini untuk pulang ke rumahnya di Jalan Ikan Kembung, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan. Dalam perjalanan pulang, tepatnya di Jalan Sultan Hasanudin, motor yang ditumpangi Tedi dan Mini menyenggol ban truk fuso.
Motor tersebut masuk ke dalam kolong truk. Mini dan Tedi tewas ditempat terlindas truk.
Masih Simpang Siur
Tedi pun menjemput Mini untuk pulang ke rumahnya di Jalan Ikan Kembung, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan. Dalam perjalanan pulang, tepatnya di Jalan Sultan Hasanudin, motor yang ditumpangi Tedi dan Mini menyenggol ban truk fuso.
Motor tersebut masuk ke dalam kolong truk. Mini dan Tedi tewas ditempat terlindas truk.
Masih Simpang Siur
Sementara, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Komisaris Indra Novianto langsung mendatangi tempat kejadian perkara kecelakaan antara mobil fuso dengan sepeda motor itu.
Indra mengatakan, belum bisa menjelaskan kronologis sebenarnya mengenai kecelakaan yang menewaskan dua pengendara motor Tedi dan Mini.
Indra mengatakan, belum bisa menjelaskan kronologis sebenarnya mengenai kecelakaan yang menewaskan dua pengendara motor Tedi dan Mini.
“Kami belum bisa kasih keterangan karena belum ada saksi yang benar-benar melihat kejadian itu untuk dimintai keterangan,” tutur dia.
Menurut Indra, petugas masih berupaya mencari para saksi yang berada di sekitar tempat kejadian perkara untuk mengetahui kronologis kecelakaan. Ia mengatakan, kronologis yang beredar masih simpang siur.
“Ada yang bilang motor itu melawan arus. Ada juga yang bilang motor dan mobil searah lalu motor menyenggol ban dan masuk ke kolong truk. Nah ini masih kami cari tahu kepastiannya seperti apa,” tutur Indra.
Mengenai sopir truk dan truknya, Indra mengatakan, sudah diamankan di Unit Kecelakaan Lalu Lintas. Indra menuturkan, petugas masih meminta keterangan dari sopir truk mengenai kronologis terjadinya kecelakaan tersebut. (*)
Menurut Indra, petugas masih berupaya mencari para saksi yang berada di sekitar tempat kejadian perkara untuk mengetahui kronologis kecelakaan. Ia mengatakan, kronologis yang beredar masih simpang siur.
“Ada yang bilang motor itu melawan arus. Ada juga yang bilang motor dan mobil searah lalu motor menyenggol ban dan masuk ke kolong truk. Nah ini masih kami cari tahu kepastiannya seperti apa,” tutur Indra.
Mengenai sopir truk dan truknya, Indra mengatakan, sudah diamankan di Unit Kecelakaan Lalu Lintas. Indra menuturkan, petugas masih meminta keterangan dari sopir truk mengenai kronologis terjadinya kecelakaan tersebut. (*)