(foto: istimewa) |
MEDIALAMPUNG.ML - Untuk mengimbangi efek samping makan daging kurban berlebihan saat Lebaran, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari F Sam mengajak masyarakat banyak mengonsumsi sayur dan buah.
"Jangan lupa imbangi banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan. Sayur dan buah-buahan akan mengurangi serapan kolesterol di usus halus," ujarnya di Jakarta, Senin (12/9/2016).
Ari menjelaskan, daging kambing termasuk juga daging sapi yang menjadi santapan utama Hari Raya Idul Adha mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan.
"Daging kambing dan daging sapi masuk kelompok daging merah yang banyak mengandung? lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh," jelas dia.
Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah baik pembuluh darah otak dan pembulih darah jantung.
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
"Jadi daging tetap penting karena mengandung protein tinggi yang penting jangan dikonsumsi berlebihan," kata Ari, seperti dilansir Republika.
Dampak langsung akibat mengkonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit. Kalau kebetulan mempunyai penyakit GERD atau penyakit yang mana asam atau isi lambung balik arah ke atas, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan.
"Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah," papar Ari.
Dia mengatakan, selama ini banyak beredar di masyarakat mengenai mitos daging kambing yang bisa meningkatkan tensi darah, padahal harus dilihat dulu apa penyebab turunnya tekanan darah rendah.
Jika tensi turun karena gangguan jantung konsumsi daging kambing yang berlebihan? justru akan fatal dan memperburuk keadaan.
"Tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti perdarahan, kurang minum sampai dehidrasi karena berbagai sebab, kelelahan atau kurang tidur," terang Ari. (*)