Terkini

Gubernur Lampung Shalat Idul Adha, Khatib: Berkorban Harus Ikhlas

Monday, September 12, 2016
(foto: humas pemprov lampung)

MEDIALAMPUNG.ML - Salah satu yang amat kita butuhkan dalam menjalani kehidupan yang baik adalah keteladanan dari sosok orang yang bisa diteladani. Dengan adanya keteladanan, kita memiliki tolok ukur untuk menilai apakah hidup kita sudah baik atau belum. 

"Salah satunya adalah meneladani Nabi Ibrahim AS, yang ajarannya terus dilestarikan dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW, meniscayakan kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan keluarga, serta memperbaiki orang lain, untuk selanjutnya terus bergerak dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan mau berkorban untuk mencapainya," papar KH Khairuddin Tahmid, dalam khotbahnya, usai pelaksanaan shalat Idul Adha 1437 H, Senin (12/9/2016) pagi.

Shalat yang digelar di Lapangan Korem 043/Gatam, Komplek GOR Saburai, Enggal, Bandar Lampung, itu dihadiri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Komandan Korem (Danrem) 043/Gatam Kol Supriyatna, Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung Suhaili, Pj. Sekdaprov Lampung Sutono, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, serta para pejabat dari unsur Forkopimda Provinsi Lampung.

Gubernur didampingi istri dan kedua putranya tiba beberapa saat sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai. Nampak ribuan jamaah memadati lapangan. 

Bertindak selaku imam shalat Idul Adha 2016 M adalah Hasbuna dari Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, sedangkan khatib KH Khairuddin Tahmid yang juga Ketua Umum MUI Provinsi Lampung.

Menurut KH. Khairuddin Tahmid, sisi lain dari keikhlasan berupa perbedaan dan keunggulan, distingsi dan exellence dari sosok Nabi lbrahim AS ialah besarnya pengorbanan yang ditunjukkan kepada Allah SWT, melalui ketulusannya dalam mengorbankan putra kesayangannya, Nabi lsmail AS. 

"Kisah keluarga Nabi lbrahim AS, lanjut dia, sarat akan pesan-pesan moral. Nabi Ibrahim AS adalah simbol bagi manusia yang rela mengorbankan apa saja demi mencapai keridhoan Tuhan, rela menyembelih anaknya. bahkan rela mengorbankan diri dalam kobaran api," ujar dia.

KH. Khairuddin Tahmid menegaskan, setiap orang mempunyai kelemahan terhadap sesuatu yang dicintainya. Kelemahan Nabi lbrahim AS terletak pada anak kesayangannya yang sudah lama didambakannya. 

"Dari sini pula kembali diuji oleh Allah SWT berupa godaan setan, tetapi Nabi lbrahim AS lulus dari ujian itu. Ia secara tulus dan ikhlas mau mengorbankan putra kesayangannya," jelasnya. 

Sedangkan Nabi Ismail AS adalah simbol bagi sesuatu yang paling dicintai dan sekaligus berpotensi melemahkan dan menggoyahkan iman. Simbol bagi sesuatu yang dapat mengajak kita untuk berpikir subjektif dan berpendirian egois. 

"Mari kita mengintrospeksi dan mengukur diri kita masing-masing, betapa mulya sosok Nabi Ibrahim AS, yang demikian tangguh keimanan dan komitmennya dalam memegang prinsip-prinsip hidup, dengan menunjukkan pengorbanan yang optimal ke jalan yang diridhai Allah SWT," tutup mantan Kakanwil Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan ini.

Ditambahkan Kabag Humas Pemprov. Lampung Heriyansyah, dalam kesempatan ini juga Gubernur Lampung berkesempatan memberikan seekor sapi kepada Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Lampung, yang diqurbankan untuk warga yang berhak menerimanya. (rls/rsl)