![]() |
| Herman HN (ist) |
LAMPUNG – Jelang Pemilihan gubernur Lampung 2018, salah satu bakal calon juga Walikota Bandarlampung Herman HN santer dikabarkan bakal berpasangan dengan Rycko Menoza.
Bahkan kabarnya, pasangan Herman – Rycko telah mendapat lampu hijau dari DPP partai banteng moncong putih itu.
“Dengan siapa? Belum ada pembicaraan itu dengan saya. Ya pasti harus nanya saya dulu dong,” kata Herman HN membantah kabar tersebut.
Dijelaskan Herman, jika memang anak dari Sjachroedin ZP itu ingin berpasangan dengan dirinya harus melalui musyawarah terlebih dulu.
“Ya harus berunding dulu dong, nggak bisa asal main pasang-pasang, sama dengan percintaan,” jelasnya.
Bahkan, Herman juga menyebut jika sudah ada beberapa nama kader PDIP yang berpeluang dipasangkan dengan dirinya.
“Kemarin dari PDIP-nya sudah ada beberapa nama yang akan dipasangkan, tapi saya masih pilih-pilih dulu,” jelasnya.
Herman menuturkan, ia tidak mau gegabah memilih pasangan untuk maju memimpin Lampung. Sebab, dua kali memilih pasangan, Herman merasa salah pilih.
“Saya masih mencari yang sejalan dengan saya, jangan kayak yang sekarang ini, Pak Yusuf Kohar bukannya membantu malah menjadi lawan, kan nggak benar begitu,” ujarnya.
Rekam Jejak
Yakinnya Herman bakal mendapat rekomendasi partai besutan Megawati itupun langsung ditanggapi Ketua Tim Penjaringan DPD PDIP Lampung Watoni Noerdin.
Watoni mengatakan, partainya tentu tidak akan secepat itu memberikan perahu politiknya. Namun lebih dulu akan menilai rekam jejak (track record) si calon.
“Herman HN kan sudah jadi eksekutif, maka akan kami lihat track record-nya saat jadi walikota. Bagiamana hubungannya dengan partai, hubungannya dengan rakyat, dan lintas sektoral,” kata Watoni Noerdin.
Dia mengatakan, pihaknya memang memprioritaskan kader internal untuk diusung pada Pilgub Lampung 2018 mendatang. Tapi, PDIP justru lebih fokus dan selektif dalam melakukan penilaian.
Artinya karakter kader tersebut selama memimpin akan didalami. PDIP melihat seberapa besar komitmen kader tersebut terhadap kebesaran partainya ketika menjadi pemimpin daerah.
“Akan menjadi pertimbangan juga, selama dia memimpin apakah ada kekeliruan-kekeliruan dalam menerapkan aturan. Sebab, kami tak mau nantinya justru menjadi bumerang,” ujarnya.
Meski demikian, Watoni mengapresiasi komitmen Herman yang menyatakan tidak akan maju pilgub jika tak diusung PDIP.
“Diharapkan karakter kader semuanya begitu. Itulah komitmen dari seorang kader,” kata dia.
Tahun ini, lanjutnya, PDIP merasa bangga karena dari internal partai banyak yang bermunculan menjadi calon gubernur maupun wakil.
Namun demikian, para kader tersebut harus mampu meyakinkan partai mengenai kesiapan mereka menghadapi berbagai tantangan.
“Mereka mesti bisa mengukur, apakah sudah siap dengan berbagai tantangannya. Tapi, semua masih punya kans yang sama karena pendalaman itu belum clear dari DPP PDIP,” demikia Watoni. (Gar)

No comments:
Post a Comment