![]() |
| Gubernur Lampung Ridho Ficardo (kiri) saat menemui Presiden Republik Indonesia ketiga, BJ.Habibie di kediaman Habibie, Jalan Patra Kuningan Jakarta Pusat. (foto: humas pemprov lampung) |
.
LAMPUNG - Gubernur Lampung Ridho Ficardo menemui Presiden Republik Indonesia ketiga, BJ.Habibie di kediamannya Jalan Patra Kuningan Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/20216) sore, seperti dalam rilis yang diterima, Sabtu (24/9/2016).
"Gubernur mengatakan, saat ini Provinsi Lampung terus berupaya mengembangkan potensi daerah yang belum termaksimalkan pembangunannya, namun masih terdapat beberapa kendala," ujar Karo Humas dan Protokol, Pemprov Lampung, Bayana, yang turut mendampingi gubernur dalam pertemuan itu.
LAMPUNG - Gubernur Lampung Ridho Ficardo menemui Presiden Republik Indonesia ketiga, BJ.Habibie di kediamannya Jalan Patra Kuningan Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/20216) sore, seperti dalam rilis yang diterima, Sabtu (24/9/2016).
"Gubernur mengatakan, saat ini Provinsi Lampung terus berupaya mengembangkan potensi daerah yang belum termaksimalkan pembangunannya, namun masih terdapat beberapa kendala," ujar Karo Humas dan Protokol, Pemprov Lampung, Bayana, yang turut mendampingi gubernur dalam pertemuan itu.
Selain anggaran yang belum mencukupi dalam proses percepatan pembangunan, lanjut dia, juga masih terbatasnya kemampuan dalam menggali potensi yang ada, sehingga dipandang perlu mencari solusi dalam kondisi tersebut salah satunya dengan penerapan teknologi modern.
Menurut Bayana, Gubernur Ridho mengungkapkan, dengan posisi Lampung yang saat ini menduduki nomor satu dalam hal pertumbuhan perekonomian di Pulau Sumatera, harus diimbangi dengan pertumbuhan kemajuan pembangunan di sektor-sektor lainnya.
"Salah satu penunjang produktivitas yang berimbas pada pertumbuhan adalah penggunaan teknologi yang tepat guna di Provinsi Lampung," ujar.Ridho, seperti dikutip Bayana, saat gubernur Lampung itu mengawali pembicaraan dalam pertemuan dengan BJ Habibie.
Gubernur Lampung juga mengungkapkan, dalam upaya Pemerintah Provinsi Lampung melakukan percepatan pembangunan, dibutuhkan peran, serta campur tangan profesional dalam bidang teknologi.
Gubernur Lampung juga mengungkapkan, dalam upaya Pemerintah Provinsi Lampung melakukan percepatan pembangunan, dibutuhkan peran, serta campur tangan profesional dalam bidang teknologi.
"Dalam hal ini kami memandang BJ.Habibie sebagai salah satu Bapak Bangsa dapat memberikan arahan dan kerjasama dalam pengembangan teknologi bagi masyarakat, khususnya kegiatan pembangunan pada pengembangan kawasan industri dengan menerapkan ilmu dan teknologi," katanya.
"Jauh ke depan, kami juga mengharapkan BJ.Habibie dapat membantu Lampung dengan teknologi Jerman, yang sudah diakui dunia sebagai salah satu solusi percepatan pembangunan di Provinsi Lampung" harap Ridho.
Sementara, menurut Bayana, BJ Habibie mengapresiasi Provinsi Lampung yang sudah melakukan upaya-upaya pengembangan teknologi, dengan merangkul BPPT dalam pelaksanaanya.
Sementara, menurut Bayana, BJ Habibie mengapresiasi Provinsi Lampung yang sudah melakukan upaya-upaya pengembangan teknologi, dengan merangkul BPPT dalam pelaksanaanya.
"Saya beberapa kali menghadiri puncak perayaan Hari Teknologi Nasional dan melihat Lampung mendapatkan beberapa penghargaan dalam penerapan Iptek dalam pembangunan. Saya juga telah mendengar, dari pihak BPPT Provinsi Lampung terus berupaya melakukan inovasi dalam bidang pertanian dan pangan," kata dia.
Mantan presiden ketiga itu juga mengharapkan, dalam penerapan pengembangan sektor pertanian dan pangan, kiranya dapat menggunakan sistem PIR (Plasma Inti Rakyat), yakni perusahaan pemerintah daerah (BUMD) bekerjasama dengan masyarakat.
"Yang nantinya akan bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Ditata juga tingkat sosial yang lebih rendah harus menjadi prioritas untuk menjadi PIR. Kondisi ini disesuaikan pada kebutuhan masyarakat," imbuh Habibie.
Peran BUMD sebagai pemilik teknologi yang telah bekerjasama dengan BPPT, menurut dia, bisa melakukan revitalisasi pola PIR yang ke arah yang lebih baik.
"Sehingga tidak menutup kemungkinan ini dapat dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan jauh ke depan kita coba jajaki pasar pada komoditi ekspor," kata Habibie.
Dia berpesan jika sukses itu memiliki arti yang luas, tidak sekadar materi dan pengakuan semata, serta jangan pernah cepat puas dalam berinovasi, karena ke depan pasti ada kebutuhan lebih besar dalam pengembangan inovasi yang kita lakukan hari ini.
"Kalau program PIR di Lampung bisa sukses, saya mau datang, saya mau ikut panen, saya mau bicara dengan masyarakat untuk kemajuan Lampung," tegas BJ Habibie. (rls/rsl)
