![]() |
| BG Cium Tangan Megawati Usai Dilantik Jadi Kepala BIN (ist) |
MEDIALAMPUNG.ML - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Upacara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016).
Budi Gunawan diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 102/P/2016. Di dalamnya dinyatakan tentang pemberhentian dan pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
BG akan diberikan hak keuangan, dan administrasi setingkat pejabat lainnya. Pangkat BG juga dinaikkan menjadi Jenderal.
Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan dan menandatangani berita acara pengangkatan, Jumat sore pukul 17.40 WIB.
Setelah prosesi pelantikan berakhir para tamu undangan bergantian memberikan ucapan selamat kepada Budi Gunawan.
Pemberian selamat kepada Budi Gunawan diawali oleh Presiden Jokowi. Budi Gunawan tampak memberikan hormat dan mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat Jokowi.
Hal berbeda terjadi saat Budi Gunawan diberikan ucapan selamat oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Budi Gunawan mencium tangan mantan Presiden ke-5 RI itu.
Sontak kejadian tersebut menarik perhatian wartawan. Mereka saling bergegas untuk mengabadikan momen tersebut, seperti dilansir Metrotvnews.
Pemberian selamat kepada Budi Gunawan diawali oleh Presiden Jokowi. Budi Gunawan tampak memberikan hormat dan mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat Jokowi.
Hal berbeda terjadi saat Budi Gunawan diberikan ucapan selamat oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Budi Gunawan mencium tangan mantan Presiden ke-5 RI itu.
Sontak kejadian tersebut menarik perhatian wartawan. Mereka saling bergegas untuk mengabadikan momen tersebut, seperti dilansir Metrotvnews.
Kemudian
berturut-turut Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menko Polhukam Wiranto, Menko
Maritim Luhut Pandjaitan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan lainnya
mengucapkan selamat kepada Budi Gunawan.
Budi Gunawan diusulkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Presiden mengirimkan surat pencalonan Budi Gunawan tersebut kepada pemimpin DPR Jumat pekan lalu.
Budi Gunawan diusulkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Presiden mengirimkan surat pencalonan Budi Gunawan tersebut kepada pemimpin DPR Jumat pekan lalu.
Penunjukkan
itu sebagai regenerasi kepemimpinan, mengingat usia Sutiyoso memasuki
71 tahun. Surat pencalonan BG disampaikan kepada pimpinan DPR pada 2
September 2016.
Surat itu sudah dibacakan dalam sidang paripurna pada Selasa, 6 September 2016. BG juga lolos uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR yang berlangsung secara terbuka dan tertutup.
Sebelum menjadi Wakil Kapolri, Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Kapolda Bali, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, Kapolda Jambi, serta pernah menjadi ajudan Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, pada awal 2015 lalu, Jokowi pernah mengusulkan Budi sebagai Kapolri. Namun, pencalonan ini dibatalkan setelah Budi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sempat muncul desakan dari PDI-P agar Jokowi tetap melantik Budi yang sudah diloloskan Komisi III DPR dan memenangi praperadilan atas KPK.
Jokowi tetap pada keputusannya, batal melantik Budi sebagai Kapolri. (*)
Surat itu sudah dibacakan dalam sidang paripurna pada Selasa, 6 September 2016. BG juga lolos uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR yang berlangsung secara terbuka dan tertutup.
Sebelum menjadi Wakil Kapolri, Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Kapolda Bali, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, Kapolda Jambi, serta pernah menjadi ajudan Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, pada awal 2015 lalu, Jokowi pernah mengusulkan Budi sebagai Kapolri. Namun, pencalonan ini dibatalkan setelah Budi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sempat muncul desakan dari PDI-P agar Jokowi tetap melantik Budi yang sudah diloloskan Komisi III DPR dan memenangi praperadilan atas KPK.
Jokowi tetap pada keputusannya, batal melantik Budi sebagai Kapolri. (*)
